Rintihan di Asrama Putri - Bab 13
Rizky tersandar di kursi dengan penuh kepuasan. Batangnya mulai mengendur. Dia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi padanya.
Saat ia hendak menaikkan kembali celananya, Safira menahannya. “Belum selesai, Rizky,” kata Safira dengan senyum nakal.
Safira mendekati celah paha Rizky. Tangannya meraih batang yang sudah lembek itu. Diusap-usap perlahan untuk merangsang kembali nafsu Rizky.
Setelah beberapa kali diocok, batang itu masih belum terangsang lagi.
“Masak sudah nggak kuat lagi?” tanya Safira.
“Errr, baru keluar, Fir. Tunggu sebentar.”
“Hmmm, lemahnya.”
Safira sudah tidak sabar. Sejak tadi ia menahan syahwatnya. Tak mungkin dia melewatkan kesempatan di depan mata ini.
“Haihhh,” Safira berdiri sambil mengeluh. Betapa tak bergunanya lelaki di depannya itu.
Tudung panjang Safira disingkap. Dia menyangkut tudungnya ke belakang, memperlihatkan bagian dadanya yang sengaja dibuat menonjol. Rizky terpaku. Matanya tertuju pada dada Safira yang masih tertutup jubah berwarna krem, menantikan langkah Safira berikutnya.
Perlahan-lahan Safira menarik resleting jubahnya. Ditarik hingga ujung atas perut. Kemudian disingkap sedikit menampakkan bra putih. Darah mulai mengalir ke batang Rizky sedikit demi sedikit. Safira memperhatikan batang Rizky, belum cukup tegang sepenuhnya.
Kali ini bra-nya disingkap ke atas, membebaskan payudaranya yang sedang. Mata Rizky membulat melihat payudara Safira secara langsung untuk pertama kalinya. Sebelumnya ia hanya melihat foto bugil Safira di laptopnya.
Puting coklat Safira digentel perlahan, mencoba menggoda lelaki di depannya. Alya yang sejak tadi duduk di sebelah Safira hanya melihat aksi temannya itu sambil tersenyum. Tak sabar menunggu apa rencana Safira selanjutnya. Ia tidak diberitahu tentang hal ini.
Melihat penis Rizky yang hampir 100% keras, Safira kembali berlutut di depan Rizky. Batangnya diusap perlahan dan digenggam. Dia mengocok-ngocok batangnya sampai benar-benar keras, lalu dimasukkan ke dalam mulutnya.
Tidak ada lagi foreplay. Safira langsung menghisap dengan rakus. Tak puas rasanya saat harus berbagi dengan Alya tadi. Kali ini dia ingin menikmati batang itu sendirian. Air liurnya mengalir saat mengulum penis Rizky. Suara hisapannya semakin lama semakin keras.
Rizky bersandar dengan kepala mendongak ke atas. Rasanya berbeda dari sesi pertama tadi. Kali ini Safira lebih ganas. Seperti mau tercabut batangnya disedot lidah Safira. Kepala Safira terangguk-angguk melayani nafsu.
Sesekali penis Rizky di-‘deepthroat’ sedalam-dalamnya. Mudah bagi Safira karena penis Rizky tidak sepanjang pacarnya. Tidak sampai ke tenggorokan tetapi sudah cukup memuaskan Safira.
Setelah puas menghisap, Safira berdiri lagi dan membelakangi Rizky. Rizky menarik napas lega karena mengira Safira sudah puas dan sesi ini akan berakhir. Dia sudah tidak tahan lagi menanggung malu, dikerjakan oleh dua gadis ini.
Tapi ternyata dugaannya salah. Safira yang membelakanginya tiba-tiba mengangkat kain jubahnya sampai pinggang. Lalu menonggekkan pantatnya ke arah Rizky. Terkejut dia melihat pantat bulat itu tidak ditutupi celana dalam.
Alya yang sejak tadi asyik memperhatikan tingkah Safira juga terkejut. Tak menyangka kalau Safira tidak memakai apa-apa di balik jubahnya. Togel!
Di celah pantat Safira, terlihat vaginanya yang tebal, basah, dan berkilat. Terlihat cairan bening yang mengalir di sepanjang pahanya. Safira yang sejak tadi menahan syahwatnya sudah tidak tertahan lagi.
Safira merapatkan kaki Rizky dan mendekatkan vaginanya ke batang. Tangan kirinya memegang batang Rizky dan menggesek-gesek di sepanjang celah vaginanya. Kepala penis Rizky sedikit tenggelam di balik belahan vagina tebal itu.
Rizky kaku tidak memberi reaksi. Pikirannya melayang. Dia akan kehilangan keperjakaannya sebentar lagi. Batang penisnya kini tepat di lubang vagina Safira. Gesekan tadi berhenti. Safira merapatkan pantatnya perlahan-lahan, menyasar batang Rizky tepat di lubangnya.
Begitu posisi batang Rizky tepat, Safira memasukkannya ke dalam lubang vaginanya. Sedikit demi sedikit sampai seluruh batang Rizky tenggelam. “Ahhhhhh,” Safira mengerang dengan kehadiran batang di dalam vaginanya.
Rizky menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya kuat-kuat. Nikmat sekali rasa lubang vagina Safira. Ketat tetapi sangat lembut. Tak bisa dibayangkan kenikmatan yang dirasakannya. Maka hilanglah keperjakaannya pada sore itu.
Safira kini terduduk di atas paha Rizky. Menikmati sejenak batang yang berada di dalam lubangnya. Napas ditarik perlahan, dia bersiap untuk mengenjut. Pantatnya diangkat perlahan dan diturunkan lagi. Diulang-ulang sampai lubangnya merasa nyaman.
Tangan Safira diletakkan di pahanya. Kali ini dia ingin mengenjut batang Rizky dengan cepat. Dengan segala tenaga yang dia punya, Safira memulai hentakan dengan cepat.
PAP! PAPP! PAPPP!!
Kuat sekali bunyi lagaan vagina dan penis Rizky. Cairan mazinya yang deras mengalir makin melancarkan sorongan batang Rizky. Seperti mengikuti irama, pantat Safira menghentak-hentak kuat batang tanpa rasa belas.
“Ahhh! Ahhh! Ahhhh!!” Safira mengerang sedikit keras. Rizky juga mengerang pelan menikmati seks pertamanya. Alya pun sudah mulai berair di vaginanya melihat aksi vulgar pasangan di depannya.
Payudara Safira yang terbuka bergoyang mengikuti irama hentakan. Berguncang ke atas dan ke bawah. Untungnya tidak begitu besar payudaranya. Tidak terasa sakit saat berguncang.
Hentakan vagina makin cepat. Mereka tidak punya banyak waktu lagi. Hampir satu jam penis Rizky dikerjakan. Khawatir teman-teman klub mereka pulang sebentar lagi.
Tiba-tiba Safira berhenti. Batang penis Rizky direndam sejenak. Vagina Safira mengemut-emut kuat dengan cairan putih yang mengalir perlahan. Safira klimaks untuk pertama kalinya.
Setelah sedikit reda, Safira bangun berdiri dan berpaling menghadap Rizky. Wajah Rizky yang sedang berkhayal ditatap.
“Tidak guna punya lelaki,” bisik Safira yang kesal dengan Rizky yang hanya duduk menadah penis.
Safira memegang bahu Rizky dan kembali duduk menghadapnya. Vaginanya mencari kembali penis Rizky yang tegak ke atas. Perlahan-lahan dimasukkan kembali ke dalam lubang vagina.
Tangan Safira memeluk kepala Rizky dan mulai menghenjut. Mulut Safira didekatkan ke telinga Rizky dan mengeluarkan erangan manja yang vulgar. Rizky semakin bergairah mendengar suara erangan itu.
Kemudian Safira mencari bibir Rizky dan mencium kasar. Bibir Rizky sedikit kaku tidak tahu bagaimana harus merespons. Namun tak lama kemudian bibirnya mulai mengikuti ritme bibir Safira.
Lidah Safira dijulurkan dan seakan mengerti, Rizky menghisap lidah itu. Lembut dan basah rasanya. Kemudian giliran Safira menyedot lidah Rizky.
Hentakan Safira kembali difokuskan. Safira kadang-kadang mengemut manja batang penis yang berada di dalamnya. Celah paha mereka berdua kini sudah basah dengan cairan mazi bercampur lendir putih Safira.
“Hisap payudara aku,” perintah Safira singkat kepada Rizky. Tanpa ragu, Rizky menundukkan kepalanya sedikit dan mencari puting payudara Safira. Sambil tangannya meremas payudara.
Pertama kali dia memegang payudara seorang perempuan, jika payudara ibunya tidak dihitung. Sungguh tak disangka begitu lembut dan kenyal payudara seorang gadis. Sambil puting dinyonyot, jari-jari Rizky aktif meremas kedua belah payudara Safira.
Sensasi gairah makin bertambah dirasakan Safira. Dua titik nikmatnya dirangsang sekaligus. Safira kini tidak bisa menahan lebih lama lagi.
Safira melajukan lagi hentakannya. Pantatnya bergerak cepat membalas batang penis Rizky. Semakin lama semakin cepat.
Akhirnya, Safira mencapai puncak yang kedua dan tubuhnya melengkung ke depan. Kepalanya didongakkan ke atas dan dia berteriak puas.
“Ahhhhhhhhh!” raung Safira sambil mengemut batang penis Rizky sekuat-kuatnya.
“Ahhh Safiras jangan terlalu kuat. Akuuu… Aku mau… Ejakulasi!” Rizky tiba-tiba berteriak.
Safira terkejut dengan reaksi Rizky dan buru-buru menarik keluar batang Rizky dari vaginanya.
Entah sejak kapan, Safira tidak sadar kalau Alya ternyata berada di belakangnya sedang berlutut. Alya langsung menyambar batang Rizky dan mengulum.
“Ahh! Ahhhhhh!” Rizky berteriak puas saat semburan spermanya keluar bertubi-tubi. Alya menahan semburan itu dengan mulutnya.
Setelah 7-8 kali semburan, Alya melepaskan penis Rizky dan mencoba menelan air mani tersebut. Tanpa diduga, Safira juga mendekat ke Alya dan mencium bibirnya.
Safira ingin Alya berbagi air mani itu dengannya. Mereka berdua berciuman rakus sambil menelan air mani yang bercampur air liur masing-masing.
Rizky sudah tidak peduli dengan mereka. Dia tenggelam dalam kenikmatan. Matanya terpejam rapat, menikmati sisa-sisa klimaksnya. Batang penisnya bergoyang-goyang seperti per. Dan semakin lama semakin mengecil.
Safira dan Alya selesai berbagi nikmat. Mereka berdua bangun dan Safira merapikan jubah dan jilbabnya. Alya juga merapikan jilbabnya yang miring saat berciuman dengan Safira tadi.
Rizky? Masih terduduk di kursi dengan mata terpejam. Keningnya berkerut-kerut. Penisnya masih terjuntai lemah. Mereka membiarkan saja keadaan Rizky.