Pengalaman Pertama Cinta GxG - End
Cinta adalah seorang gadis berusia 20 tahun dan masih kuliah di sebuah PTS di Surabaya, semester 5. Suatu hari, cerita ini adalah pengalamannya bercumbu untuk pertama kali dengan sesama wanita.
Kejadiannya dimulai pada suatu sore di akhir bulan Februari tahun 2000. Kedua orang tua Cinta pergi keluar kota untuk beberapa hari. Mereka sudah meminta tolong kepada tante Melly untuk menemaninya. Sore itu, tante Melly datang bersama temannya yang bernama tante Rika, yang usianya sekitar dua kali umur Cinta.
Setelah berbasa-basi sebentar di ruang tamu, Cinta mempersilakan mereka untuk beristirahat di kamar yang telah disediakan. Mereka berdua masuk ke kamar, sementara Cinta membereskan gelas minuman yang disuguhkannya.
Saat melewati kamar mereka, Cinta mendengar suara tante Rika, “Ayo kita mulai.” Penasaran dengan perkataan itu, Cinta mengintip melalui lubang kunci pintu kamar. Ternyata, mereka berdua sedang berdiri berhadap-hadapan, saling berciuman dan melepas baju. Tante Rika tidak mengenakan bra, sedangkan tante Melly masih mengenakan bra. Mereka terus berciuman dan saling meremas payudara. Tante Rika meremas kedua payudara tante Melly yang masih tertutup bra, sementara tante Melly dengan leluasa meremas payudara tante Rika yang sudah telanjang. Cinta pun terangsang dan tanpa sadar meremas payudaranya sendiri.
Beberapa saat kemudian, tante Melly menghentikan remasannya dan melepas bra-nya, membuat kedua payudara mereka sama-sama telanjang. Mereka melanjutkan aktivitasnya, sementara Cinta semakin terangsang dan ingin bergabung dalam permainan mereka.
Tiba-tiba, kedua payudara mereka sedikit demi sedikit saling menempel dan mereka berpelukan. Adegan selanjutnya tidak terlihat karena posisi mereka bergeser dari lubang kunci.
Cinta kemudian pergi ke kamarnya dan berusaha melupakan hal tersebut. Ia menuju kamar mandi, dan ketika hendak melepas celana dalam, pintu kamar mandi diketuk seseorang. Cinta meraih handuk dan melilitkannya di tubuhnya. Saat membuka pintu, dilihatnya tante Rika hanya memakai kimono.
“Kamu dipanggil tante,” kata tante Rika.
Pikiran Cinta kembali ke adegan yang dilihatnya dari lubang kunci, sehingga ia menjawab, “Tapi saya baru mau mandi.” Dengan harapan tante Rika terangsang melihat tubuhnya yang terlilit handuk dan mencumbunya. Ternyata tidak.
“Terserah kamu mau mandi. Tapi aku cuma disuruh,” jawab tante Rika sebelum pergi.
Cinta lalu menuju kamar tante Melly dengan masih berselimutkan handuk. Di sana, dia melihat tante Melly sedang tengkurap di tempat tidur hanya memakai celana dalam.
“Ada apa, Tante?” tanya Cinta.
“Kamu bisa mijit, kan?” jawab tante Melly.
“Bisa,” sahut Cinta.
Tante Melly menyuruh Cinta duduk di atas tubuhnya dan mulai memijat. Sambil memijat, Cinta membayangkan adegan yang dilihatnya dari lubang kunci. “Handuknya dilepas saja,” kata tante Rika.
“Kenapa dibuka, Tante? Mau ngapain?” tanya Cinta dengan nada penasaran.
Tante Rika tersenyum tipis dan mendekat, “Santai saja, Cinta. Biar lebih nyaman dan kamu bisa lebih leluasa memijat.”
Cinta merasa sedikit gugup tapi juga penasaran. Sambil ragu-ragu, ia melepaskan handuknya dan meletakkannya di samping tempat tidur. Sekarang dia benar-benar telanjang di depan kedua tante itu. Tante Rika duduk di belakang Cinta, menempelkan payudaranya ke punggung Cinta, dan mulai menggesek-gesekkan payudaranya sambil meremas payudara Cinta.
“Eh, tante Rika, ngapain? Aku belum pernah kaya gini,” ujar Cinta sambil terkejut dengan sentuhan yang ia rasakan.
“Santai aja, Cinta. Kita cuma mau nyoba cara baru buat rileksin badan dan pikiran. Gak perlu pakai handuk juga biar lebih bebas,” kata tante Rika sambil senyum.
Cinta masih agak ragu, tapi sensasi payudara tante Rika yang menempel di punggungnya bikin dia jadi agak nyaman. Tante Melly yang tadinya tengkurap, bangun dan deketin Cinta. Dia mulai menggesek-gesek tubuhnya ke tubuh Cinta.
“Yuk, deketin tubuhmu ke tante Melly, Cinta. Rasain gimana tubuh kita bisa nyatu dalam setiap gerakan,” tante Rika mendorong Cinta buat lebih deket ke tante Melly.
Cinta coba ikutin, dan rasanya kayak ada energi yang mengalir antara mereka. Tante Melly mulai gerak pinggangnya, gesek-gesek pantatnya ke bagian bawah perut Cinta. Ini semua baru buat Cinta, tapi dia merasa tubuhnya merespon secara alami.
“Gimana rasanya, Cinta?” tanya tante Melly sambil terus bergerak.
“Ini… aneh sih,” jawab Cinta.
“Apa yang aneh, Sayang?” kata tante Melly sambil menyodorkan tangannya ke selangkangan Cinta dan jarinya menggesek-gesek klitoris Cinta.
“Eh, tante jangan,” kata Cinta sambil menahan lembut tangan tante Melly.
“Sudah nikmatin saja,” kata tante Rika sambil meremas payudara Cinta dari belakang.
Cinta merasa semakin gugup, tapi juga terangsang oleh sentuhan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Tante Melly terus menggesek klitorisnya dengan lembut, sementara tante Rika mendorong tubuhnya lebih dekat, membuat mereka semua beradu erat dalam hubungan yang semakin intim.
“Rileks, Cinta. Tante mau ikin kamu enak,” bisik tante Melly sambil mengubah ritmenya.
Cinta mulai melepaskan diri dan membiarkan sensasi mengalir melalui tubuhnya. Dia merasa gelombang kenikmatan mulai menghantamnya, dan dia tidak bisa menahan jeritan kecil ketika tante Rika meremas payudaranya dengan lebih kuat dari sebelumnya.
Tante Melly, yang tadi tengkurap di tempat tidur, sekarang berdiri di hadapan Cinta. Dengan lembut, dia memegang pinggul Cinta dan menarik tubuhnya sedikit ke depan. “Itu dia, Sayang. Rasakan ini,” bisik tante Rika sambil menempelkan bibirnya ke telinga Cinta, memberikan sentuhan yang lembut dan penuh dorongan.
Tanpa ragu, Tante Melly membuka kaki Cinta, membiarkan pemandangan yang intim terungkap. Dengan gerakan yang sangat perlahan, dia menjilati vagina Cinta, mulai dari dasar hingga ke titik paling sensitif. Setiap gesekan lidahnya mengirimkan getaran ke seluruh tubuh Cinta, membuatnya tak bisa menahan desahan yang semakin keras.
“Oh, Tante… itu… itu enakkk bangett,” ucap Cinta sambil tersedu-sedu, tubuhnya bergoyang pelan akibat sensasi yang tak terduga. Tante Rika, dari belakang, meremas payudara Cinta dengan lebih kuat, mendorongnya lebih dalam ke dalam kenikmatan.
Tante Melly terus menjilati dengan tekad, mengeksplor setiap sudut vagina Cinta, Sambil tangannya melingkari pinggul Cinta, Tante Melly memberikan dukungan dan kontrol. “Ayo, aku antar kamu ke tempat yang belum pernah kamu kunjungi,” bisiknya, sambil jilatannya semakin intens.
Cinta merasa gelombang kenikmatan meluncur melalui tubuhnya, tak bisa berpikir jernih, hanya bisa merasakan. “Tante, Cinta gak tak tahan lagi,” jerit Cinta, saat sensasi mencapai puncaknya, membawanya ke orgasme yang memuncak dan mengalahkan.
Tante Melly menghentikan jilatannya, tapi tetap memeluk Cinta erat-erat. “Itu dia, Sayang. Rasakanlah betapa indahnya tubuh kita bisa saling memberi dan menerima,” kata Tante Rika, sambil menepuk punggung Cinta dengan lembut, memberikan ketenangan setelah ledakan kenikmatan.
Dalam keadaan yang semakin intens, Cinta merasa orgasme mendekat. Dia berguling di atas tempat tidur, membiarkan tante Melly dan tante Rika mengelilingi tubuhnya dengan penuh kehangatan dan cinta. Mereka saling berbagi sentuhan dan ciuman, membawa satu sama lain ke puncak kenikmatan yang tiada taranya.
Saat orgasme datang, Cinta merasa tubuhnya melayang, dikelilingi oleh kehangatan dan kebahagiaan yang tak terlukiskan. Dia tersenyum lebar, merasa terhubung dengan kedua tantenya dalam cara yang sangat pribadi dan indah.
Dengan perlahan, tante Rika mengambil penis buatan yang tersimpan di sudut kamar dan memasukkannya ke dalam vagina Cinta. Awalnya, hanya sekitar 2 cm yang masuk, lalu ditarik kembali. Kemudian, dia memasukkan lebih dalam lagi hingga mencapai 7 cm, mengocok vagina Cinta dengan lembut sambil menghisap payudara kirinya. Cinta merasa sensasi baru ini begitu intens, tubuhnya bergoyang pelan akibat gerakan yang dilakukan tante Rika.
Sementara itu, tante Melly bergabung dengan ciuman lembut ke bibir Cinta, sambil menghisap payudara kanannya dengan penuh gairah. Tangan Melly juga ikut bermain, menggenggam penis buatan yang masih ada di dalam vagina Cinta, lalu dengan hati-hati memasukkannya ke dalam mulut Cinta. Gerakan keluar-masuk yang perlahan membuat lidah Cinta beradu dengan benda tersebut, memberikan sensasi yang tak terlupakan saat dia menelan dan mengeluarkannya kembali.
Semakin dalam dan cepat gerakan mereka, semakin intens pula kenikmatan yang dirasakan oleh Cinta. Dia merasa tenggelam dalam lautan kenikmatan, dikelilingi oleh cinta dan kehangatan dari kedua tantenya. Setiap gerakan dan sentuhan mereka membawa Cinta lebih jauh ke dalam nikmat yang tiada tara, membuatnya tak bisa berhenti mengeksplorasi batas-batas tubuhnya sendiri dan mereka.
Dalam momen intim ini, Cinta merasa terhubung dengan tante Melly dan tante Rika dalam cara yang sangat pribadi dan dalam. Dia belajar untuk melepaskan diri dan menikmati setiap detik dari pengalaman yang baru ini, membuka dirinya lebih banyak lagi untuk cinta dan kepuasan yang mungkin belum pernah dia bayangkan sebelumnya.
Setelah beberapa saat, Rika menghentikan mengocok vagina Cinta, tetapi penis buatan itu tetap di dalam. Melly juga berhenti, lalu tengkurap di atas Cinta, memasukkan penis buatan yang masih ada di vagina Cinta ke dalam vaginanya dan naik turun seolah-olah Cinta adalah laki-laki dengan penis besar. Beberapa menit kemudian, Melly terlihat lemas dan tidur di atas Cinta. Kedua payudara mereka saling menempel. Cinta merangsangnya dengan ciuman di bibirnya, membuat Melly terangsang lagi dan memeluk Cinta sambil pindah posisi. Melly di bawah dan Cinta di atas. Cinta merasakan sesuatu masuk ke lubang pantatnya, ternyata Rika telah tidur di atas Cinta dengan penis buatan di vaginanya yang dimasukkan ke pantat Cinta.
Permainan ini berlanjut hingga tengah malam dengan penuh semangat dan tawa, di mana setiap pemain bergantian mengambil peran. Cinta dengan Rika, Cinta dengan Melly, Rika dengan Melly, serta momen-momen intim ketika mereka bertiga bercumbu bersama-sama. Suasana semakin hangat saat mereka saling membagikan cerita dan tawa, menciptakan kedekatan yang lebih dalam. Mereka sangat menikmati permainan ini, terutama Cinta yang baru pertama kali melakukannya, merasakan perasaan baru yang membuatnya bersemangat dan bahagia. Setiap detik terasa berharga, mengisi malam dengan kenangan yang tak terlupakan.