Birahi Ustadzah Syahmina - Bab 05
Sesampainya di sekolah…
Husna: Mina… Sa’ad sudah datang… aku harus pulang karena ada upacara syukuran yang harus aku hadiri malam ini… maafkan aku, ya… aku tidak bisa menemanimu…
Mina: Ok… tidak apa-apa… Sa’ad sudah datang dan bisa menemaniku… maaf merepotkanmu, Husna… terima kasih sudah menemaniku sampai pukul 7… sebentar lagi aku selesai.
Husna: Ok… aku pergi dulu.
Setelah Husna pergi, Sa’ad masuk ke ruang guru.
Sa’ad: Assalamualaikum… abang boleh masuk?
Mina: Masuk saja, bang… sebentar ya… sebentar lagi aku selesai.
Sa’ad: Ok, sayang.
Mina: Ok… sudah selesai… ayo.
Sa’ad: Di mana surau di sini? Kita shalat dulu, yuk.
Mina: Iya… untung abang mengingatkan… surau agak jauh… atau abang ingin shalat di sini? Ini ruangan shalat guru jika tidak sempat ke surau…
Sa’ad: Oo… boleh… kita shalat di sini… abang pinjam toilet guru pria ya untuk mengambil wudhu.
Mina: Ok, bang.
Sa’ad: Tetapi sebelum itu… bisakah aku meminta sesuatu?
Mina: Ada apa, bang?
Sa’ad berbisik kepada Mina. Mina sedikit terkejut dengan permintaan calon suaminya.
Mina: Bolehkah, bang?
Sa’ad: Boleh… masih tertutup aurat… kan memakai jilbab panjang… hehehe
Mina: Ok, abang… abang nakal… hihihi
Sa’ad: Abang nakal hanya pada sayang… hehehe
Sesampainya di toilet…
Mina mengambil wudhu terlebih dahulu, kemudian mengikuti permintaan calon suaminya. Calon suaminya ingin Mina melepas semua pakaian, hanya mengenakan jilbab dan jilbab panjang saat shalat. Pakaiannya dilipat rapi dan dimasukkan ke dalam tas jilbab panjang.
Sebelum memulai shalat, Sa’ad terpana dengan pemandangan di depannya. Calon istrinya hanya mengenakan jilbab panjang tanpa pakaian dalam seperti yang dimintanya.
Mina: Abang… jangan melihat terlalu lama… kita akan shalat… hihihi… jangan salahkan Mina, ya… abang yang meminta… hehehe
Sa’ad menggelengkan kepala dan tersenyum, kemudian memulai shalat. Ruang shalat kecil di ruang guru yang tertutup membuat Mina tidak masalah mengikuti keinginan Sa’ad. Mina juga merasakan sensasi yang berbeda saat shalat dalam keadaan seperti itu.
Setelah selesai shalat…
Mina: Abang… erm… malam ini ada pelajaran lagi? Kita akan belajar apa lagi malam ini?
Mina bertanya malu-malu.
Sa’ad: Secara teori, kita sudah belajar banyak… sekarang tinggal mempraktikkannya… hehehe
Mina: Apakah ada ujian? Hahaha… Mina hanya bercanda… hehehe
Sa’ad: Boleh saja jika Mina ingin…
Mina: Hehehe… harus mengambil kertas dan pensil, ya… sebentar, Mina ambil… hehehe
Sa’ad: Hahaha… tidak perlu mengambil… jika ingin ujian tentang ini, tidak perlu pensil dan kertas…
Mina: Lalu harus melakukan apa?
Sa’ad: Eh? Apakah Mina benar-benar ingin ujian?
Mina: Mungkin bisa mencoba… siapa tahu dengan ujian, Mina akan lebih paham, kan? hihihi
Sa’ad: Wow… sudah pandai nakal, ya… hihihi
Mina: Abang suka jika Mina nakal pada abang… hehehe
Sa’ad: Mengapa tidak kita ujian sekarang?
Mina: Di sini?
Sa’ad: Atau ingin di dalam mobil? Hihihi
Mina: Lebih seram di dalam mobil… tetapi tidak apa-apa jika terlambat keluar… nanti penjaga akan berkata apa?
Sa’ad: Hari ini penjaga Kak Timah, kan?
Mina: Iya…
Sa’ad: Apakah Mina memiliki nomor telepon Kak Timah? Beri abang, ya?
Mina memberikan telepon pintarnya pada Sa’ad, kemudian Sa’ad menghubungi Kak Timah.
Sa’ad: Salam Kak Timah… bisakah kami tinggal sampai pukul berapa? Karena Ustadzah Mina memiliki tugas yang harus diselesaikan… ini pun aku menelepon karena dia masih menyelesaikan tugas…
Sa’ad mengedipkan mata ke arah Mina. Mina menggelengkan kepalanya pelan. Sa’ad selalu memiliki akal.
Kak Timah: Oo… biasanya terakhir pukul 11 malam, tetapi jika Mina keluar terlambat, aku akan mengerti… ya… karena akan menikah, kan? Banyak tugas yang harus diselesaikan sebelum cuti, kan? Tidak apa-apa, Kak Timah ada di depan pagar sekolah…
Sa’ad: Ok… nanti aku akan memberitahu Ustadzah Mina untuk keluar sebelum jam 11 malam… terima kasih, Kak Timah…
Sa’ad: Ok… sudah siap untuk ujian?
Mina menelan ludah dan mengangguk perlahan.
Sa’ad: Ok… kunci pintu ruangan ini dulu.
Mina mengikuti permintaan Sa’ad. Sa’ad memastikan ruangan itu tidak ada yang melihat, bahkan seujung jarum. Setelah yakin aman…
Sa’ad: Sudah siap?
Mina mengangguk perlahan. Ia gugup.