Summary
Ustadzah Lathifah, seorang guru muda berusia 24 tahun, baru saja menikah dan tinggal bersama adiknya, Imron, di kota. Suatu sore, setelah mengajar di sekolah, Lathifah pulang dan mendapati aroma kopi yang mengejutkan di dapur. Saat dia menuju dapur, dia menemukan seorang pemuda asing yang tampak seperti preman, duduk di meja dan menyeruput kopi.
Pemuda itu, yang memperkenalkan diri sebagai Shakti, mengungkapkan bahwa Imron berhutang padanya dan meminta barang-barang yang telah Lathifah buang ke selokan. Ketika Lathifah menolak, Shakti mengancam akan menyakiti Imron. Dalam ketakutan, Lathifah terpaksa menyerahkan uang yang disimpan suaminya di kamar atas.
Namun, Shakti tidak berhenti di situ. Dia memaksa Lathifah untuk melakukan tindakan seksual yang memalukan, termasuk menghisap batang kemaluannya. Lathifah, yang ketakutan dan ingin menyelamatkan adiknya, terpaksa menurut. Shakti terus mengancam dan memaksanya melakukan hal-hal yang tidak pernah Lathifah bayangkan sebelumnya.
Saat Shakti mencapai puncak kenikmatannya, dia meminta Lathifah untuk menelan spermanya. Lathifah, yang sudah merasa jijik, terpaksa menelan sperma Shakti. Saat kejadian itu hampir berakhir, Imron tiba di dapur bersama dua orang preman, dan melihat kakaknya dalam keadaan memalukan.
Imron marah dan menyerang Shakti, tetapi dia tidak mampu melawan pria yang lebih kuat itu. Lathifah memohon kepada Shakti untuk pergi, dan akhirnya, Shakti dan teman-temannya pergi, meninggalkan Lathifah dan Imron dalam keadaan terguncang.
Sinopsis ini berakhir dengan pertanyaan: Apakah Imron akan menyadari kesalahannya dan belajar dari pengalaman ini, ataukah dia akan terus melibatkan kakaknya dalam masalah yang lebih besar?